Rabu, 10 Agustus 2011

ASFIKSIA NEONATORUM


ASFIKSIA NEONATORUM

A.    Pengertian
Asfiksia adalah keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernafas secara spontan dan teratur segera setalah lahir.
Keadaan ini biasanya disertai dengan hipoksia hiperapneu serta sering berakhir dengan asidosis. Asfiksia akan bertambah buruk apabila penanganan bayi baru lahir tidak sempurna sehingga tindakan perawatan dilaksanakan untuk kelangsungan hidup dan mengatasi gejala lanjut yang mungkin timbul.

B.     Penyebab
Secara umum dikarenakan adanya gangguan pertukaran gas atau pengankutan O2 dari ibu ke janin pada masa kehamilan, persalinan atau segera setelah lahir.

C.     Patofisiologi
Gangguan pertukaran gas atau transport O2 dapat terjadi karena kelainan pada kehamilan atau persalinan yang bersifat menahun atau mendadak. Kelainan menahun seperti gizi ibu yang buruk atau penyakit menahun pada ibu ( anemia, hipertensi, penyakit jantung dll), dapat ditanggulangi dengan ANC secara teratur. Kelainan yang bersifat mendadak pada umumnya terjadi pada persalinan hampir selalu mengakibatkan anoksia / hipoksia yang berakhir dengan asfiksia bayi.
      Kelainan tersebut anatara lain :
1.      Faktor ibu
a.       Gangguan his
b.      Hipertensi mendadak
c.       Hipertensi pada eklampsi usia ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun pada primi.
2.      Faktor Janin
a.       Prematur
b.      IUGR
c.       Gamely
d.      Tali pusat menumbung
e.       Kelainan kongenital


3.      Faktor plasenta
a.       Plasenta tipis
b.      Plasenta kecil
c.       Plasenta tak menempel
d.      Solution plasenta
e.       Perdarahan plasenta
4.      Faktor persalinan
a.       Partus lama
b.      Partus tindakan

D.    Tanda dan Gejala
1.      Pernapasan cuping hidung
2.      Pernapasan cepat
3.      Nadi cepat
4.      Cyanosis
5.      Nilai APGAR kurang dari 6

E.     Penilaaiaan APGAR
Untuk meningkatkan nilai asfiksia dipakai penilaian APGAR yaitu :
1.      A : Appreance ( warna kulit )
-          0 : Biru Pucat
-          1 : Tubuh merah ekstremitas biru
-          2 : Seluruh tubuh kemerahan
2.      P : Pulse ( Nadi )
-          0 : Tidak ada
-          1 : < 100x/menit
-          2 : > 100x/menit
3.      G : Grimace ( Reflek )
-          0 : Tidak bereaksi
-          1 : Ada reflek
-          2 : Bersin / batuk
4.      A : Activity ( Tonus Otot )
-          0 : Tidak ada
-          1 : Ekstremitas sedikit fleksi
-          2 : Gerakan aktif
5.      R : Respirasi ( Pernapasan )
-          0 : Tidak ada
-          1 : Lemah tak teratur
-          2 : Menangis kuat

Kriteria penilaian   :
  1. 1-3       : Asfiksia Berat
  2. 4-6       : Asfiksia Sedang
  3. 7-10     : Asfiksia Ringan

F.      Penatalaksanaan
Prinsip resusitasi :
1.      Menciptakan lingkungan yang baik
2.      Mengusahakan bebasnya jalan  nafas dan menciptakan pertukaran gas yang adekuat bila perlu ventilasi aktif.
3.      Menjaga agar tidak hipotermi
Jika nilai APGAR 7 – 10 :
  1. Menciptakan lingkungan yang baik bagi bayi
  2. Membersihkan jalan napas
  3. Rangsang bayi
Jika nilai APGAR 4 – 6 :
  1. Kadang – kadang memerlukan resusitasi
  2. Pernafasan buatan
  3. Pemberian natrium bicarbonate 7-5 denga dosis 2 -4 ml/kg BB bersama glukosa 1-2 ml/kg, dapat diberikan jika bayi belum bernafas 3 menit setelah lahir melalui vena umbilicus.
Jika nilai APGAR 1 – 3 :
  1. Resusitasi aktif dengan O2 diberikan melalui kateter endotracheal
  2. Asidosis metabolic dengan pemberian natrium bicarbonate 7,5 % dan glukosa 4 %.

DAFTAR PUSTAKA

-                P, Sarwono. 2002. Buku acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Bina Pustaka
-                Saifudin, abdul bari .2006. “Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal”. Jakarta : YBP-SP.
-                Verney, Helen. Buku Saku Bidan.2002. Jakarta : EGC
-                Rustam, Mochtar, Prof. dr, MpH. Sinopsis Obstetri. 1998. Jakarta : EGC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar