Jumat, 12 Agustus 2011

PEMERIKSAAN FISIK IBU NIFAS


NIFAS

Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung kira-kira 6 minggu. (FKUI, 2001)
Ada 2 kejadian penting dalam masa nifas, yaitu :
-          Involusi
-          Laktasi

B.    PERIODE NIFAS
1.       Immediate Puerperium
Adalah keadaan yang terjadi pada permulaan persalinan sampai 24 jam sesudah persalinan
2.       Early Puerperium
Adalah keadaan yang terjadi pada permulaan persalinan (waktu 1 hari sampai dengan 7 hari setelah persalinan)
3.       Late Puerperium
Adalah waktu seminggu sampai dengan 6 minggu setelah persalinan

C.   PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG TERJADI
1.       Involusi Rahim
Dimana setelah plasenta lahir uterus sekonyong-konyong menjadi keras, dikarenakan kontraksi dan retraksi otot-ototnya. Biasanya fundus uteri 3 jari bawah pusat, selama 2 hari berikutnya besarnya tidak seberapa sehingga pada hari ke 10 tidak teraba lagi dari luar. 6 minggu kemudian mencapai ukuran normal.
-    Berat rahim setelah placenta lahir    : 1000 gr
-    Berat rahim seminggu kemudian     : 500 gr
-    Berat rahim 2 minggu kemudian     : 350 gr
-    Berat rahim pada akhir puerperium : 30 gr
Karena citoplasma yang berlebihan dibuang involusi disebabkan oleh autolisis, pada zat protein dinding rahim dipecah, diabsorbsi dan kemudian dibuang dalam air kencing. Pelepasan placenta dan selaput janin dari dinding rahim terjadi pada lapisan stratum spongiosum bagian atas.
Setelah 2-3 hari tampak bahwa lapisan atas dari stratum spongiosum yang tertinggal menjadi nekrose, sedangkan bagian bawahnya berhubungan dengan lapisan otot tetap terpelihara.
Bagian yang nekrose dikeluarkan dalam lochea, sedangkan lapisan yang sehat menghasilkan endometrium yang baru. Epitel yang baru terjadi dengan proliferasi sel-sel kelenjar, sedangkan stroma baru dibentuk dari jaringan ikat diantara kelenjar-kelenjar epitelisasi tiap dalam 10 hari, kecuali pada tempat plasenta, dimana terjadi epitelisasi memakan waktu 3 minggu.
2.       Involusi tempat Plasenta
Pada permulaan nifas bekas plasenta banyak mengandung pembuluh darah besar yang tersumbat oleh thrombus. Luka bekas plasenta tidak menimbulkan parut, hal ini disebabkan karena luka ini sembuh dengan cara yang luar biasa, yaitu dilepaskan dari dasarnya dengan pertumbuhan endometrium baru di bawah permukaan luka. Endometrium tumbuh dari pinggir luka dan juga sisa-sisa kelenjar pada dasar luka. Pada akhir minggu ke-2 luka mengecil sebesar 4-5 cm dan pada akhir nifas 1-2 cm.
3.       Pertumbuhan Pembuluh Darah Rahim
Pada kehamilan, uterus mempunyai banyak pembuluh-pembuluh darah yang besar, tetapi karena persalinan tidak diperlukan lagi pembuluh darah yang banyak, maka pada waktu nifas arteri mengecil.
4.       Perubahan pada Serviks dan Vagina
Setelah beberapa hari persalinan, ostium uteri externum dapat dilalui oleh 2 jari, pinggirnya tidak rata dan retak, retak karena robekan dalam persalinan. Pada akhir minggu ke-1 hanya dapat dilalui 1 jari saja, dan lingkaran retraksi berhubungan dengan bagian atas kanalis servikalis. Pada servik terbentuk otot yang baru. Karena hiperplasi dan retraksi dari servik ini robekan servik menjadi sembuh. Tetapi setelah involusi selesai, ostium uteri eksternum tidak serupa dengan keadaan semula sebelum hamil yaitu pada umumnya ostium eksternum lebih besar dan tetap ada retak-retak dan robekan pada pinggirnya. Oleh robekan samping inilah maka terbentuk bibir depan dan bibir belakang dan servik vagina yang sangat diregang pada saat persalinan. Lambat laun akan mencapai ukuran normal. Pada akhir minggu ke-3 post partum, rugae mulai tampak kembali.
5.       Dinding Perut dan Perinium
Setelah persalinan dinding perut longgar karena regang begitu lama, tetapi biasanya pulih kembali setelah 6 minggu, kadang-kadang pada wanita actesis terjadi dilatasi pada otot-otot rectum abdominalis sehingga sebagian dinding perut bagian tengah hanya terdiri dari peritoneum fasia tipis dan kulit yang lemah ini menonjol pada saat berdiri atau mengejan.
6.       Saluran Kencing
Dinding kandung kencing kecil memperlihatkan oedema dan hyperemia. Kadang dari trijenum menimbulkan obstruksi dari uretra, sehingga terjadi retensio urine. Kandung kencing dalam puerperium kurang sensitive dan kapasitasnya bertambah, sehingga kandung kencing penuh. Dilatasi ureter dan pyleum normal kembali dalam waktu 2 minggu.
7.       Laktasi
Keadaan mammae pada hari ke-2 nifas belum mengandung air susu melainkan colostrums yang dapat dikeluarkan dengan memijat areola mammae. Dibandingkan air susu, colostrums banyak mengandung protein, garam, gulanya sama dengan air susu tetapi lemaknya kurang. Colostrums tidak ada artinya sebagai makanan tetapi mengandung laksan. Colostrums juga terdapat englubion yang mengandung antibodi untuk menambah kekebalan anak pada penyakit.
Pada hari ke-3 post partum buah dada menjadi keras dan nyeri ini menandai ekskresi air susu dan kalau areola mammae dipijat keluarlah cairan putih dari putting susu. Air susu juga mempunyai zat imun misalnya defteri anti toksin dan tifus agglutinin.

D.   LOCHEA
Adalah cairan pertama yang keluar dari vagina pada hari pertama nifas :
-          Pada hari ke-1 dan 2 masa nifas berupa darah (lochea rubra)
-          Pada 3-4 hari darah yang keluar encer (lochea serosa)
-          Pada hari ke-10 menjadi cairan putih atau kekuningan (lochea alba)

E.   ASUHAN MASA NIFAS
Asuhan masa nifas merupakan masa kritis baik ibu maupun bayi, dimana petugas harus memantau ibu setiap 15 menit pada jam pertama setelah kelahiran plasenta dan setiap 30 menit pada jam kedua setelah persalinan. Tujuannya  adalah :
1.       Menjaga kesehatan ibu dan bayinya baik fisik maupun psikologi
2.       Melaksanakan screening yang komprehensif, mendeteksi masalah, mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu dan bayinya.
3.       Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan dini, nutrisi, KB, menyusui, pemberian imunisasi pada bayi dan perawatan bayi yang sehat.
4.       Memberikan perawatan Keluarga Berencana

Asuhan masa nifas terbagi menjadi dua,yaitu :
1.       Asuhan masa nifas segera
Adalah asuhan setelah bayi lahir dan 24 jam pertama persalinan. Meliputi :
-          Pemeriksaan placenta supaya tidak ada baian yang tertinggal
-          Pengawasan tinggi fundus uteri (pastikan kontraksi berlangsung baik) dan massage
-          Pengawasan perdarahan dari vagina (eksplorasi kemungkinan robekan jalan lahir)
-          Pengawasan konsistensi rahim
-          Pengawasan keadaan umum ibu dan tanda-tanda vital ibu
-          Pengawasan traktus urinarius
-          Status emosi dan energi
-          Adanya pembengkakan vulva atau tidak
-          Pemeriksaan rectum atau hemoroid
-          Pemeriksaan eklampsia/preeklampsia
2.    Asuhan masa nifas dini
Adalah asuhan setelah 24 jam pertama. Meliputi :
·         Early Ambulation
Adalah kebijaksanaan untuk selekas mungkin membimbing penderita keluar dari tempat tidurnya dan membimbing selekas mungkin berjalan dalam 24-48 jam post partum.
·         Diet
Makanan yang baik untuk membantu proses penyembuhan ibu juga mempengaruhi pengeluaran ASI.
·         Suhu
Harus diawasi terutama minggu pertama masa nifas karena kenaikan suhu tanda pertama infeksi.
·         Defekasi
Jika penderita hari ke-3 belum juga buang air besar maka diberikan klisma air sabun atau gliserin.
·         Miksi
Enam jam post partum ibu nifas disuruh kencing.
·         Putting susu
Putting susu harus diperhatikan kebersihannya dan bila dada luka harus diobati segera karena dapat menyebabkan mastitis.
·         Datangnya haid kembali
Pada ibu yang tidak menyusukan anaknya haid tidak datang setelah 8 minggu persalinan pada ibu yang menyusukan. Haid seringkali tidak datang selama ibu menyusui anaknya. Tetapi kebanyakan haid kembali pada bulan ke-4.
·         Lamanya perawatan di Rumah Sakit
Lamanya perawatan di rumah sakit kira-kira 3-5 hari.
·         Follow up
Enam minggu setelah persalinan ibu hendaknya memeriksakan diri kembali.
·         Keluarga Berencana
Masa post partum merupakan saat yang paling baik untuk menawarkan kontrasepsi.
B.     HUBUNGAN SEKSUAL
1.       Pengertian
Seks merupakan kegiatan fisik, sedangkan seksualitas bersifat total, multidetermined dan multi dimensi. Oleh karena itu, seksualitas bersifat holistic yang melibatkan aspek biopsikososil cultural dan spiritual. ( Achir Yani S. Hamid, 1999)
Keinginan untuk melakukan hubungan seksual dalam arti sempit disebut libido (nafsu syahwat, nafsu birahi.


PEMERIKSAAN FISIK IBU NIFAS


A.          Puerperium
Puerperium adalah masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali alat kandungan yang lamanya 6minggu.

B.           Perubahan-perubahan dari organ tubuh
1.      involusi rahim
setelah plasenta lahir  utrus merupakan alat yang keras ,karena kontraksi  dan retraksi otot-ototnya.fundus uteri ± 3 jari bawah pusat .selama  2hari berikutnya besarnya  berkurang dengan cepat sehingga hari ke sepuluh tidak teraba lagi dari luar.setelah 6 minggu lagi  ukurannya normal.
2.      involusi tempat plasenta
setelah persalinan,tempat plasenta merupakan tempat  dengan permukaan kasar,tidak rata kira-kira sebesar telapsk tangan.Dngan cepat luka ini mengecil pada akhir minggu  ke 2 hanya sebesar 3-4 cm,dan pada akhir nifas 1-2 cm 
3.      perubahan pembuluh darah rahim
dalam kehamilan  uterus mempunyai banyak pembuluh-pembuluh darah yang besar ,tetapi karena setelah persalinan tidak diperlukan lagi peredaran darah yang banyak,maka arteri harus mengecil lagi dalam nifas.
4.      perubahan pada serviks dan vagina
beberapa hari setelah persalinan,ostium  exsternum  dapat dilalui  oleh 2 jari ,pinggir-pinggirnya tidak rata  tetapi retak-retak karena robekan dalam persalinan.Pada  akhir minggu pertama hanya dapat dilalui 1 jari saja,dan lingkaran retraksi berhubungan dengan bagian atas dari canalis servicalis.Pada mingu  ke 3 post partum rugae mulai nampak kembali.
5.      dinding perut dan peritoneum
setelah persalinan dinding perut longgar karena diregang begitu lama,tetapi biasanya pulih kembali  dalam 6 minggu.kadang-kadang pada  wanita yang asthenis terjadi diastais dari otot-otot rectus abdominis sehingga sebagian dari dinding perut di garis tengah hanya terdiri dari peritonim,fascia tipis dan kulit.Tempat yang lemah  ini menonjol kalau berdiri atau mengejan.
6.      saluran kencing
dinding kandng kencing memperlihatkan oedema  dan hperaemia.kadang-kadang oedema dari trigonum menimbulkan  obstruksi dari uretra sehingga terjadi  retention urine.dilatasi reter dan iyelum akan kembali  dalam waktu 2 minggu.
7.      laktasi
keadaan buah dada  hari pertama nifas sama dengan  dalam keadaan kehamilan.pada waktu ini buah dada  belum mengandung susu,melainkan colstrum yang dapat dikeluarkan dengan  memijat areola  mamae.kira-kira hari ketiga postpartum ,buah dada menjadi besar ,keras dan nyeri.,ini  menandakan permulaan seksresi air susu dan kalau areola mamae dipijat,keluarlah cairan putih dari putting susu.

C.          Perawatan  dalam masa nifas
1.      kebersihan  diri
anjurkan untuk menjaga kebersihan  seluruh tubuh,sarankan ibu unruk mengganti pembalut seringkali dan larang ibu ntuk menyentuh daerah luka episiotomi  jika dilakukan.
2.      istirahat
anjurkan ibu untuk beristirahat yang  cukup agar ,menghindari kelelahan.
3.      Latihan
Jelaskan pada  ibu bahwa latihan tertentu  selama beberapa menit setiap hari sangat membantu seperti senam kegel.
4.      gizi
anjurkan ibu untuk mengkonsumsi tambahan makan  500  kalori tiap hari dan makanan diet berimbang serta pil zat besi dan vitamin A  harus diminum.
5.      perawatan payudara
menjaga payudara tetap kering.dan menggunakan BH  yang menyokong payudara
6.      hubungan perkawinan/rumah tangga
secara fisik aman memulai hubungan suami isteri begitu darah berhenti.


7.      keluarga berenana
idealnya pasangan harus menunggu sekurang-kurangnya 2 tahun sebelum ibu hamil kembali.Setiap pasangan harus menentukan sendiri kapan dan bagaimana mereka ingin merencanakan tentang keluargnya.
8.      Mobilisasi
Ibu harus beristirahat,tidur terlentang selama 8 jam pasca persalinan.Kemudian boleh miring ke kanan dan ke kiri untuk mencegah terjadinya trombosis dan tromboemboli.Pada hari ke 2 diperbolehkan duduk,hari ke tiga jalan-jalan, dan hari keeempat atau lima sudah diperbolehkan pulang.
9.      Diet
Makanan harus bermutu,bergizi,dan cukup kalori untuk memperbaiki keadaan dan sel-sel tubuh yang rusak dikarenakan persalinan.
10.  Miksi
Hendaknya kencing dilakukan secepatnya kalau wanita tersebut susah keluar air seninya maka lakukan katerisasi.
11.  Defekasi
Buang  air besar harus dilakukan  3-4 kali pasca persalinan. Bila masih sulit buang air besar ada terjadi obstipasi apalagi berak keras dapat diberikan obat peroral atau per rectal.
12.  Perawatan payudara
Perawatan ini dimulai pada wanita hamil supaya puting susu lemas,tidak keras,dan kering sebagai persiapan untuk menyusui bayinya.
13.  Laktasi
Bila  bayi mulai disusui ,isapan  pada putting susu merupakan rangsangan psikis yang secara reflektoris mengakibatkan oksitosin dikeluarkan oleh hipofise sehingga ASI akan keluar banyak.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar